Proses pabrik asam oleat (Oleic Acid Plant) umumnya melibatkan beberapa langkah utama untuk memproduksi asam oleat dari sumber minyak nabati, seperti minyak kelapa sawit

1. Pengolahan Bahan Baku
- Pembersihan Minyak: Minyak nabati yang digunakan dibersihkan dari kotoran, partikel, dan kontaminan lainnya melalui proses penyaringan dan pemurnian.
- Deodorisasi: Menghilangkan bau dan rasa minyak dengan menggunakan uap panas, sehingga hasil akhir lebih murni.

2. Hidrogenasi
- Proses Hidrogenasi: Minyak nabati yang telah dibersihkan kemudian mengalami proses hidrogenasi untuk mengubah asam lemak tak jenuh menjadi asam lemak jenuh. Proses ini dilakukan dengan menambahkan hidrogen pada suhu tinggi dan menggunakan katalis, seperti nikel.
- Kontrol Suhu dan Tekanan: Parameter suhu dan tekanan sangat penting dalam proses ini untuk mengontrol derajat hidrogenasi.
3. Pemisahan Asam Oleat

- Reaksi Transesterifikasi: Asam lemak jenuh yang dihasilkan dari hidrogenasi kemudian dapat direaksikan dengan alkohol (biasanya metanol atau etanol) untuk membentuk ester metil atau etil, di mana asam oleat dapat dipisahkan.
- Pemisahan: Setelah reaksi, campuran dipisahkan menggunakan teknik pemisahan, seperti distilasi atau sentrifugasi, untuk memisahkan asam oleat dari produk samping.
4. Penyempurnaan dan Pemurnian
- Pembersihan: Asam oleat yang dipisahkan mungkin masih mengandung impurities, sehingga perlu melalui proses pemurnian lebih lanjut, seperti penghilangan warna, bau, dan komponen tidak diinginkan lainnya.
- Kristalisasi: Dalam beberapa kasus, asam oleat dapat dikristalisasi untuk mendapatkan produk dengan kemurnian yang lebih tinggi.
5. Penyimpanan dan Distribusi
Distribusi: Asam oleat kemudian didistribusikan ke berbagai industri, seperti kosmetik, makanan, dan industri kimia.
Penyimpanan: Produk akhir disimpan dalam tangki penyimpanan yang sesuai untuk menjaga kualitas dan stabilitas asam oleat.